IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MI MUHAMMADIYAH PAKUMBULAN DI BULAN RAMADHAN
Keywords:
Kurikulum Merdeka, Pengaruh Kurikulum, Implementasi Pelajar PancasilaAbstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh konversi kurikulum, dari kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka. Pada umumnya kurikulum merdeka mulai diberlakukan pada tahun pelajaran 2022/2023. Dalam pelaksanaannya, setiap sekolah diharapkan dapat mengimplementasikan kurikulum ini dengan baik. Sesuai dengan nama kurikulum merdeka artinya setiap sekolah memiliki kebebasan dalam menentukan kurikulum yang akan dijadikan sebagai pedoman pengajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan kepala sekolah, guru serta siswa. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang desain, implementasi dan hasil kurikulum merdeka yang diterapkan MI Muhammadiyah Pakumbulan. Hasil dari penelitian ini merupakan respon terhadap kebijakan kurikulum baru. Pengaruh memperkenalkan kurikulum baru meliputi penilaian formatif dan sumatif. Penilaian autentik yang mengutamakan proyek-proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Pengaruh kurikulum baru terhadap evaluasi kegiatan anak dari segi sikap, pengetahuan, keterampilan cukup berkembang pesat. Praktik yang digunakan dalam kurikulum ini tidak hanya berlaku di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. Sehingga tercipta suasana baru yang membuat siswa secara tidak sadar telah menerapkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila. Dari hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan mengenai kelebihan dan kekurangan kurikulum merdeka.
References
Darmawan, I. P. A. (2021). Total Quality Management Dalam Dunia Pendidikan "Model, Teknik Dan Impementasi". Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung.
Evi Hasim. (2020). Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Perguruan Tinggi Di Masa Pandemi Covid-19. Prosiding Webinar Magister Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo “Pengembangan Profesionalisme Guru Melalui Penulisan Karya Ilmiah Menuju Anak Merdeka Belajar,” 68–74.
Galuh, A. D., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Melalui Pendidikan Pancasila (Studi Kasus Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru). Jurnal Rhizome: Jurnal Kajian Ilmu Humaniora, 1(5), 1–5. https://journal.actual-insight.com/index.php/rhizome/article/view/233
Hamalik,Oemar. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Kirk, D., & MacDonald, D. (2001). Teacher voice and ownership of curriculum change. Journal of Curriculum Studies, 33 (5), 551-567, https://doi.org/10.1080/00220270010016874.
Komari dan Royanulloh. (2019). Bulan Ramadan dan Kebahagiaan Seorang Muslim. 127.
Kustini, dan A., M. H. (2018). "Kesiapan Perubahan Dalam Menerapkan Teknologi Informasi Pada Guru-Guru SMA". Sinergitas Quadruple Helix: e-Business dan Fintech sebagai Daya Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal.
Marlina. (2020). Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah Inklusif.
Nurwiatin, Neng. (2022). Pengaruh Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Dan Kesiapan Kepala Sekolah Terhadap Penyesuaian Pembelajaran Di Sekolah. Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi. Vol. 9 (2). https://doi.org/10.47668/edusaintek.v9i2.537.
Purwati, Faiz Aiman, & Kurniawaty Imas. (2022). Strategi Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol 4 No 4 Tahun 2022. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i4.3139.
Syam, Y. H. (2017). Materi Puasa Ramadan. Elmatera: Yogyakarta.
Tomlinson, Carol Ann, & Moon, T. (2014). Assessment in a differentiated classroom. Proven Programs in Education: Classroom Management and Assessment, 1–5.