APPLICATION OF COMPUTATIONAL THINKING (CT) TO IMPROVE STUDENT'S MATHEMATIC CREATIVE THINKING ABILITY
Keywords:
Computational thinking, mathematical creative thinking, rectangularAbstract
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan Computational Thinking (CT) dan pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method (kuantitatif dan kualitatif) dengan eksperimen semu (quasi experiment). Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 60 siswa yang diambil dari 2 kelas (eksperimen dan kontrol). Pengumpulan data dilakukan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen berupa soal tes. Analisis data kualitatif dilakukan terhadap jawaban 3 siswa dari kelas eksperimen dan 3 siswa dari kelas kontrol. Sedangkan teknik analisis data kuantitatif dengan membandingkan hasil post-test menggunakan uji t sampel bebas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional sebesar 60,417 yang masuk kategori tingkat kemampuan berpikir kreatif (TKBK) level 2, 2) kemampuan berpikir kreatif yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan CT sebesar 84,250 dan masuk kategori TKBK level 4, 3) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif yang signifikan antara siswa mendapatkan pembelajaran konvensional dan pendekatan CT. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji t sampel bebas dengan Sig. 0,000 < 0,05 yang disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan CT lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.
Kata Kunci: Computational thinking, berpikir kreatif matematis, segi empat
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze and compare mathematical creative thinking skills between students who received learning using the Computational Thinking (CT) approach and conventional learning. The research method used is a mix method (quantitative and qualitative) with quasi-experimental. The sample used in this study was 60 students taken from 2 classes (experimental and control). The data collection was carried out after the learning process by using an instrument in the form of test questions. Qualitative data analysis was conducted on the answers of 3 students from the experimental class and 3 students from the control class. While the quantitative data analysis technique is to compare the results of the post-test using independent sample t - test. The results of the study show that: 1) the mathematical creative thinking ability of students who receive conventional learning is 60.417 which is included in the category of creative thinking ability (TKBK) level 2, 2) creative thinking ability who gets learning with the CT approach is 84,250 and is included in the TKBK level 4, 3) there are significant differences in creative thinking skills between students receiving conventional learning and the CT approach. This is indicated by the results of independent sample t - test with Sig. 0.000 < 0.05 which concluded that learning with the CT approach was more effective in improving students' creative thinking skills.
Keywords: Computational thinking, mathematical creative thinking, rectangular
References
Almu’tasim, A. (2016).
PENCIPTAAN BUDAYA
RELIGIUS PERGURUAN
TINGGI ISLAM (Berkaca Nilai
Religius UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang). J-PAI: Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 3(1),
–120.
https://doi.org/10.18860/jpai.v3i
3994
Arbangi, Dakir, U. (2016).
MANAJEMEN MUTU
PENDIDIKAN. Depok
Prenadamedia Grouph.
Bahri, S. (2015). Implementasi
Pendidikan Karakter dalam
Mengatasi Krisis Moral di
Sekolah. Jurnal Ta’allum, 03
No.01.
Fajri, N., & Rivauzi, A. (2022).
Penguatan karakter peserta
didik melalui pendidikan
karakter berbasis kelas. 9(1),
–142.
Ibrahim, T. & R. (2021). Manajemen
Mutu Terpadu. Bandung:
PENERBIT YRAMA WIDYA.
Jamaluddin. (2017). MANAJEMEN
MUTU Teori dan Aplikasi pada
Lembaga Pendidikan (A. Kasful
(ed.)). Jambi : Pusaka Jambi.
Lestari, P. (2016). Membangun
Karakter Siswa Melalui
Kegiatan Intrakurikuler,
Ekstrakurikuler, dan Hidden
Curriculum di SD Budi Mulia
Dua Pandeansari Yogyakarta.
Jurnal Penelitian, 10(1), 71.
Proceeding of ICONIE FTIK IAIN Pekalongan
https://doi.org/10.21043/jupe.v1
i1.1367
Lickona, T. (2013). Educating For
Character Mendidik untuk
Membentuk Karakter
Bagaimana Sekolah Dapat
Mengajarkan Sikap Hormat dan
Tanggung Jawab (Terjemahan
oleh Juma Abdu Wamaungo).
Jakarta: Bumi Aksara.
Muslich, M. (2018). Pendidikan
Karekter Menjawab Tantangan
Krisis Multidimensional (D. N.
Sutini (ed.)). Jakarta: Bumi
Aksara.
Prasojo, L. D. (2016). Manajemen
Mutu Pendidikan. In
Econosains Jurnal Online
Ekonomi dan Pendidikan (Ed.1,
Cet., Vol. 8, Issue 2).
Yogyakarta: UNY Press.
https://doi.org/10.21009/econos
ains.0082.08
Purwanto. (2021). Pendidikan
Karakter di Sekolah (R. Fadhli
(ed.)). Bandung: Indonesia
Emas Group.
Rawis, C., Katuuk, D. A., Rotty, V.
N. J., & Lengkong, J. S. J.
(2021). Penerapan Manajemen
Mutu Terpadu dan Dampaknya
di Sekolah Dasar Negeri
Matungkas Kecamatan
Dimembe Kabupaten Minahasa
Utara. Jurnal Bahana
Manajemen Pendidikan, 10(1),
–84.
https://doi.org/10.24036/jbmp.v
i1.112131
Sahruli, A., Widodo, R., & Budiono,
B. (2017). Implementasi
Pendidikan Karakter Berbasis
Budaya Religius. Jurnal Civic
Hukum, 2(1), 1.
https://doi.org/10.22219/jch.v2i
9898
Sallis, E. (2006). Total Quality
Management in Education
Terjemahan Oleh Ahmad Ali
Riyadi dan Fahrurrozi.
Yogyakarta: IRCiSoD.
Sarvitri, A., Supriyanto, A., &
Timan, A. (2020). Penerapan
Manajemen Mutu Terpadu Pada
Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Internal. Jurnal
Administrasi Dan Manajemen
Pendidikan, 3(1), 38–51.
Tabroni, I., & Purnamasari, R.
(2022). KAJIAN YASINAN
MINGGUAN DALAM
MEMBINA KARAKTER
MASYARAKAT PADA MASA
COVID-19 DI PERUMAHAN.
(1), 9–18.
Downloads
Published
Versions
- 2022-07-26 (2)
- 2022-07-21 (1)