THE EDUCATIONAL FOOTSTEPS OF SULTANAH SAFIATUDDIN: WOMEN’S EMPOWERMENT AND ITS ROLE IN ACEHNESE SOCIETY

Authors

  • Fika Hidayani State Islamic Institute of Syekh Nurjati Cirebon
  • Isriani Hardini State Islamic University of K.H. Abdurrahman Wahid, Pekalongan
  • Am'mar Abdullah Arfan State Islamic Institute of Syekh Nurjati Cirebon
  • Khalisa Nada State Islamic Institute of Syekh Nurjati Cirebon

Keywords:

Sultanah Saifatuddin, Education, Women’s Empowerment, Aceh

Abstract

This research discusses the role of Sultanah Saifatuddin, Queen of the Kingdom of Aceh (1641-1675 M) in transforming education and women’s empowerment in Aceh. In addition to advocating for women’s access to education, Sultanah Saifatuddin also promoted gender equality and economic independence. This study employs a qualitative methodology with a library research approach, utilizing relevant primary and secondary sources to analyze the impact of Sultanah Saifatuddin’s actions on the context of education and women’s empowerment. The results demonstrate that Sultanah Saifatuddin not only advocated for women’s access to education but also championed gender equality and economic empowerment through education. This article’s primary contribution is to provide a comprehensive analysis of the role of education as a transformative tool for women’s empowerment and their active engagement in societal development. The findings of this study are expected to provide insights that can inform the design of educational policies and programs aimed at women’s empowerment, not only in Aceh but also in other regions facing similar challenges.

References

Amiruddin, H. (2006). Aceh dan Serambi Makkah. Yayasan Pena.

Arby, C. I. E. (1989). Tata Rias dan Upacara Adat Perkawinan Aceh. Yayasan Meukuta Alam : Himpunan Ali Rias Pengantin Indonesia “Melati” : Yayasan Insan.

Aswita, Y. (2022). Hukum Keluarga Pada Masa Kerajaan Aceh Darussalam. Pena Almuslim, 19(2), 88.

Azhari, M., Jamal, A., Paisal, J., Anwar, Efendi, S., & Fisa, T. (2023). Optimalisasi Peran Dosen Melalui Khutbah Jum`at Sebagai Metode Dalam Mendidik Masyarakat. Meuseuraya:Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 84–95. https://doi.org/https://doi.org/10.47498/meuseuraya.v2i2.2250

Baqi Subkhana Adzim, D. (2022). Pola Kepemimpinan Sultanah Aceh dalam Pengembangan ilmu Pengetahuan 1641-1699. Journal of Islamic History, 2(1).

Dhuhri, S. (2011). Dayah Dalam Tiga Phase Perkembangan : Menelaah Pendidikan Berbasis Perbuahan Sosial Yang Telah Punah. Sarwah : “Jurnal Pencerahan Intelektual Muslim, 9(4), 185.

Fakhri, M. F. dan A. A. (2020). Perjuangan Cut Nyak Dhien dalam Perspektif Dakwah. AL-IDARAH: JURNALMANAJEMEN DAN ADMINISTRASI ISLAM, 4(2).

Fikri, M. (2016). Transformasi Tradisi Akademik Islam dan Kontribusinya terhadap Resolusi Konflik Agama di Aceh. Aricis Proceedings, 544–567.

H.M.Zainuddin. (1961). Tarickh Aceh dan Nusantara. Pustaka Iskandar Muda.

Hanapi, A. (2015). Peran Perempuan dalam Islam. Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies, 1(1).

Harun, R. (1982). Hikayat Putroe Gumbak Meuh Alih Bahasa Ramli Haru. Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.

Hasan, Z. S. & E. (2018). Pemikiran Ali Hasjmy Tentang Konsep Kepemimpinan Politik Perempuan Di Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, 4(1).

Hasjmy, A. (1993a). Perempuan Islam dalam Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam (1641-1699M). CV Gua Hira.

Hasjmy, A. (1993b). Wanita Aceh dalam Pemerintahan dan Peperangan.

Hasjmy, A. (1997). 59 Tahun Aceh Merdeka di bawah Pemerintahan Ratu. Bulan Bintang.

Hoesin, M. (1970). Adat Atjeh. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov Daerah Atjeh.

Khrisna, A. W. S. B. (2018). Perempuan-Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa. Arashka Publisher.

Matsyah, A. (2013). Jatuh Bangun Kerajaan Islam di Aceh. Penerbit Kaukaba.

Maysarah, Hasan Basri M, and N. (2024). Kiprah Sultanah Tajul Alam Saifatuddin dalam Memajukan Pendidikan di Kerajaan Aceh Darussalam. Jurnal Wathan: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 1(1).

Merry, M. I. dan Y. (2021). Kebijakan Hukum Pada Pemerintahan Sultanah di Kesultanan Aceh Darussalam. Criksetra : Jurnal Pendidikan Sejarah, 10(1).

Murtiningsih, N. W. H. dan S. (2008). Paradoks Gender (Kajian Feminisme Etis terhadap Kemunculan Inong Balee da;am kekerasan Politik di Aceh). Jurnal Filsafat, 18(3).

Rohmaniyah, I. (2013). Women’s Marginalization And The Andricentric Religious Interpretation In The History Of Aceh Kingdom. Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama, 5(2), 98.

S. Sukri, D. Kasih, M.P.Afriyani, R.rinawati, S. Efendi, E. Saputra, & N. E. (2023). Sosialisasi dan Pemetaan Potensi Desa sebagai Arah Pembangunan yang Berkelanjutan. JPMA-Jurnal Pengabdian Masyarakat As-Salam, 3(1), 19–27.

Sa’adah, R. S. (2007). Rat-Ratu Aceh Abad ke 17 M. Buletin Al Turas.

Said, M. (1981). Aceh Sepanjang Abad. Waspada.

Solikah, L. (2013). Perkembangan Agama dan Budaya Islam di Aceh pada Masa Sultan Sskandar Muda (1607-1637). Avatara: E-Journal Pendidikan Sejarah, 1(1).

Wirianto, D. (2020). Potensi Perempuan Aceh dalam Pendidikan. Jurnal Al-Maiyyah (Media Transformasi Gender Dalam Paradigma Sosial Keagamaan), 13(1).

Downloads

Published

2024-06-11 — Updated on 2024-06-18

Versions